Parts Therapy adalah salah satu teknik
standar dalam Hipnoterapi moderen. Penggunaan teknik ini terutama
terkait dengan kasus-kasus kecanduan, dan perilaku buruk.
Dalam
kasus kecanduan dan perilaku buruk, tidak cukup hanya menggunakan
Direct Suggestion, karena pada umumnya melibatkan konflik di tingkat
sub-kepribadian dari Client, sehingga harus diterapkan metode terapeutik
yang dapat menyentuh ke akar permasalahan.
Filosofi dasar
Setiap perilaku selalu memiliki maksud yang “baik”, walaupun secara normatif mungkin terlihat “buruk”.
Misalkan,
seorang pecandu narkoba, pasti terdapat sisi dalam dirinya yang
berusaha mempertahankan perilaku kecanduan ini, dengan maksud yang
“baik”, misalkan untuk membuat pelaku merasa tenang dan nyaman.
Permasalahan menjadi kompleks ketika terdapat sisi lain dari kepribadian
yang ingin menghentikan kecanduan ini, karena akan terjadi pertentangan
secara terus menerus.
Seorang
Hipnoterapis harus dapat menemukan sisi kepribadian yang lain dari
Client yang mungkin menganggap adanya “keuntungan” dengan mempetahankan
perilaku buruk dimaksud. Hal ini sering juga disebut sebagai “Secondary
Gain” atau keuntungan yang tersembunyi.
***
Ketika
kita sudah dapat memahami bahwa pada suatu kasus perilaku buruk pada
umumnya terdapat 2 sisi kepribadian yang saling bertentangan, dan
masing-masing memiliki tujuan positif menuut versinya masing-masing,
maka berikutnya kita harus melakukan mediasi agar sisi yang kita anggap
“buruk” dapat mengubah arahnya, yaitu mendukung sisi kepribadian lainnya
yang ingin menghentikan perilaku buruk tersebut.
Secara teknis berikut ini tahapan dari Parts Therapy:
- Temukan 2 kepribadian yang bertentangan, dan lakukan identifikasi dengan jelas, bila perlu berikan nama kepada masing-masing kepribadian ini.
- Tanyakan dengan jelas maksud dan tujuan setiap kepribadian ini. Dalam proses komunikasi yang dilakukan maka Hipnoterapis harus berkomunikasi dengan “sisi kepribadian”, bukan kepada Client, walaupun secara teknis tentu saja yang memberikan jawaban tetap Client.
- Lakukan negosiasi terhadap sisi kepribadian yang dianggap “buruk”. Negosiasi harus dilakukan secara ekologis dan tidak berupaya untuk menyalahkan atau mengalahkan sisi kepribadian ini.
- Mintalah kepada sisi kepribadian yang “baik” untuk meminta tolong kepada kepribadian yang “buruk” agar dapat mendukung kepribadian yang “baik” ini.
- Jika kedua kepribadian ini sudah menuju arah yang sama, yaitu arah “baik”, maka lakukan proses pengintegrasian.
- Periksa keadaan baru dari Client setelah kedua sisi kepribadian ini menyatu, dan mintalah Client untuk menyatakan perasaannya dan menegaskan perubahan ini secara verbal.
Bila perlu tambahkan dengan teknik terapeutik lainnya, misalkan : Anchoring dan Future Pacing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar